Langsung ke konten utama

Apa itu VLSM

VLSM adalah..???

Vlsm adalah pengembangan mekanisme subneting, dimana dalam vlsm dilakukan peningkatan dari kelemahan subneting klasik, yang mana dalam clasik subneting, subnet zeroes, dan subnet- ones tidak bisa digunakan. selain itu, dalam subnet classic, lokasi nomor IP tidak efisien.
Jika proses subnetting yang menghasilkan beberapa subjaringan dengan jumlah host yang sama telah dilakukan, maka ada kemungkinan di dalam segmen-segmen jaringan tersebut memiliki alamat-alamat yang tidak digunakan atau membutuhkan lebih banyak alamat. Karena itulah, dalam kasus ini proses subnetting harus dilakukan berdasarkan segmen jaringan yang dibutuhkan oleh jumlah host terbanyak. Untuk memaksimalkan penggunaan ruangan alamat yang tetap, subnetting pun diaplikasikan secara rekursif untuk membentuk beberapa subjaringan dengan ukuran bervariasi, yang diturunkan dari network identifier yang sama. Teknik subnetting seperti ini disebut juga variable-length subnetting. Subjaringan-subjaringan yang dibuat dengan teknik ini menggunakan subnet mask yang disebut sebagai Variable-length Subnet Mask (VLSM).
Karena semua subnet diturunkan dari network identifier yang sama, jika subnet-subnet tersebut berurutan (kontigu subnet yang berada dalam network identifier yang sama yang dapat saling berhubungan satu sama lainnya), rute yang ditujukan ke subnet-subnet tersebut dapat diringkas dengan menyingkat network identifier yang asli.
Teknik variable-length subnetting harus dilakukan secara hati-hati sehingga subnet yang dibentuk pun unik, dan dengan menggunakan subnet mask tersebut dapat dibedakan dengan subnet lainnya, meski berada dalam network identifer asli yang sama. Kehati-hatian tersebut melibatkan analisis yang lebih terhadap segmen-segmen jaringan yang akan menentukan berapa banyak segmen yang akan dibuat dan berapa banyak jumlah host dalam setiap segmennya.
Dengan menggunakan variable-length subnetting, teknik subnetting dapat dilakukan secara rekursif: network identifier yang sebelumnya telah di-subnet-kan, di-subnet-kan kembali. Ketika melakukannya, bit-bit network identifier tersebut harus bersifat tetap dan subnetting pun dilakukan dengan mengambil sisa dari bit-bit host.
Tentu saja, teknik ini pun membutuhkan protokol routing baru. Protokol-protokol routing yang mendukung variable-length subnetting adalah Routing Information Protocol (RIP) versi 2 (RIPv2), Open Shortest Path First (OSPF), dan Border Gateway Protocol (BGP versi 4 (BGPv4). Protokol RIP versi 1 yang lama, tidak mendukungya, sehingga jika ada sebuah router yang hanya mendukung protokol tersebut, maka router tersebut tidak dapat melakukan routing terhadap subnet yang dibagi dengan menggunakan teknik variable-length subnet mask.
Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnet mask. Dalam penerapan IP Address menggunakan metode VLSM agar tetap dapat berkomunikasi kedalam jaringan internet sebaiknya pengelolaan networknya dapat memenuhi persyaratan :
  1. Routing protocol yang digunakan harus mampu membawa informasi mengenai notasi prefix untuk setiap rute broadcastnya (routing protocol : RIP, IGRP, EIGRP, OSPF dan lainnya, bahan bacaan lanjut protocol routing : CNAP 1-2)
  2. Semua perangkat router yang digunakan dalam jaringan harus  mendukung metode VLSM yang menggunakan algoritma penerus packet informasi.
Penerapan VLSM
Contoh 1:
130.20.0.0/20
Kita hitung jumlah subnet terlebih dahulu menggunakan CIDR, maka
didapat
11111111.11111111.11110000.00000000 = /20
Jumlah angka binary 1 pada 2 oktat terakhir subnet adalah4 maka
Jumlah subnet = (2x) = 24 = 16
Maka blok tiap subnetnya adalah :
Blok subnet ke 1 = 130.20.0.0/20
Blok subnet ke 2 = 130.20.16.0/20
Blok subnet ke 3 = 130.20.32.0/20
Dst… sampai dengan
Blok subnet ke 16 = 130.20.240.0/20
Selanjutnya kita ambil nilai blok ke 3 dari hasil CIDR yaitu 130.20.32.0 kemudian :
- Kita pecah menjadi 16 blok subnet, dimana nilai16 diambil dari hasil
perhitungan
subnet pertama yaitu /20 = (2x) = 24 = 16
- Selanjutnya nilai subnet di ubah tergantung kebutuhan untuk pembahasan ini kita gunakan /24, maka didapat 130.20.32.0/24 kemudian diperbanyak menjadi 16 blok lagi sehingga didapat 16 blok baru yaitu :
Blok subnet VLSM 1-1 = 130.20.32.0/24
Blok subnet VLSM 1-2 = 130.20.33.0/24
Blok subnet VLSM 1-3 = 130.20.34.0/24
Blok subnet VLSM 1-4 = 130.20.35.0/24
Dst… sampai dengan
Blok subnet VLSM 1-16 = = 130.20.47/24
- Selanjutnya kita ambil kembali nilai ke 1 dari blok subnet VLSM 1-1 yaitu
130.20.32.0 kemudian kita pecah menjadi 16:2 = 8 blok subnet lagi, namun oktat ke 4 pada Network ID yang kita ubah juga menjadi8 blok kelipatan dari 32 sehingga didapat :
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.32.0/27
Blok subnet VLSM 2-2 = 130.20.32.32/27
Blok subnet VLSM 2-3 = 130.20.33.64/27
Blok subnet VLSM 2-4 = 130.20.34.96/27
Blok subnet VLSM 2-5 = 130.20.35.128/27
Blok subnet VLSM 2-6 = 130.20.36.160/27
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.37.192/27
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.38.224/27
Contoh 2:
Diberikan Class C network 204.24.93.0/24, ingin di subnet dengan kebutuhan berdasarkan jumlah host: netA=14 hosts, netB=28 hosts, netC=2 hosts, netD=7 hosts, netE=28 hosts. Secara keseluruhan terlihat untuk melakukan hal tersebut di butuhkan 5 bit host(2^5-2=30 hosts) dan 27 bit net, sehingga:
netA (14 hosts): 204.24.93.0/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 16 hosts
netB (28 hosts): 204.24.93.32/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts
netC ( 2 hosts): 204.24.93.64/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 28 hosts
netD ( 7 hosts): 204.24.93.96/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 23 hosts
netE (28 hosts): 204.24.93.128/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts
Dengan demikian terlihat adanya ip address yang tidak terpakai dalam jumlah yang cukup besar. Hal ini mungkin tidak akan menjadi masalah pada ip private akan tetapi jika ini di alokasikan pada ip public(seperti contoh ini) maka terjadi pemborosan dalam pengalokasian ip public tersebut.
Untuk mengatasi hal ini (efisiensi) dapat digunakan metoda VLSM, yaitu dengan cara sebagai berikut:
  1. Buat urutan berdasarkan penggunaan jumlah host terbanyak (14,28,2,7,28 menjadi 28,28,14,7,2).
  2. Tentukan blok subnet berdasarkan kebutuhan host:
    28 hosts + 1 network + 1 broadcast = 30 –> menjadi 32 ip ( /27 )
    14 hosts + 1 network + 1 broadcast = 16 –> menjadi 16 ip ( /28 )
    7 hosts + 1 network + 1 broadcast = 9 –> menjadi 16 ip ( /28 )
    2 hosts + 1 network + 1 broadcast = 4 –> menjadi 4 ip ( /30 )
Sehingga blok subnet-nya menjadi:
netB (28 hosts): 204.24.93.0/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts
netE (28 hosts): 204.24.93.32/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts
netA (14 hosts): 204.24.93.64/28 => ada 14 hosts; tidak terpakai 0 hosts
netD ( 7 hosts): 204.24.93.80/28 => ada 14 hosts; tidak terpakai 7 hosts
netC ( 2 hosts): 204.24.93.96/30 => ada 2 hosts; tidak terpakai 0 hosts

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Klinik RNH - dr. Rani Novisn Sp.KK

Hi girlsss, kali ini aku mau review soal klinik RNH. Aku yakin cewek" banyak tau tentang klinik ini, apalagi yang lagi bermasalah dengan muka seperti aku ini hiks hiks.. Yes jerawat, siapa yang nggak sebel dengan jerawat, aku yakin semua pasti sebel bahkan benci dengan sakit ini karena sangat mengganggu kecantikan kita" para cewek, iya kan?? Ok, mari kita bahas cussss.. Sudah 1 tahun muka aku tiba" bermasalah, jadi pertama kali itu saat aku suka sering ganti" produk kecantikan. Mungkin aku nggak cocok sama produknya jadi timbulah 1 2 jerawat, aku  cuek aja tuh. Sampai akhirnya aku pergi ke pantai, habis dari sini muka aku bintik" semua. Karena honestly aku kan ada alergi panas, jadi tiap kali kepanasan kulit aku akan bintik" dan gatal semua badan aku, nggak enak pokoknya. Untuk di kulit tangan dan kaki aku udah biasa olesi salep yang biasa aku pakai, tapi pas di muka salahnya aku, aku bawa facial. alhasil muka aku bukannya membaik malah tambah jerawat

Review Klinik RNH - dr. Rani Novisn Sp.KK (update setelah pemakaian 3 bulan)

Hallo kawan, apakabar? Semoga dalam keadaan baik, sehat, serta cantik. Yups cewek mana sih yang nggak mau cantik? Semuaaaaaa pengen cantik, of course.! Ngomong-ngomong soal cantik, setelah review Klinik RNH - dr. rani Novian Sp.KK yang pertama, kini aku akan melakukan review lagi soal Klinik RNH - dr. rani Novian Sp.KK dari setelah pemakain kurang lebih 3 bulan. Seperti yang sudah aku bahas sebelumnya, bahwa aku memiliki masalah dengan wajah aku yaitu jerawat dan kulit yang sensitive makanya kenapa q memustuskan memilih ke dokter kulit. Untuk lebih lengkap nya bisa dilihat disini Ok, kembali ke review setelah 3 bulan. Aku cukup puas dengan hasilnya, walaupun waktu dalam waktu 2 minggu pertama muka aku sangat merah dan kulit mengkelupas sampai 1 bulan lebih tergantung dari sehat tidaknya kulit. Serem banget deh kalau lagi ngaca, suka ngeri sendiri. Muka terasa kaku banget dan setiap kemana-mana pasti pakai masker karena takut dilihat orang. Kan malu muka merah dan mengelupas.

Jalan-jalan murah di Yogyakarta - Day 1 JOGJA

Halloo konco-konco... Gw mau cerita kemarin waktu gw ke Jogja nih ya, perginya udh dari tanggal 24-29 November 2015 kemarin tapi masih malas nulisnya jadi sekarang deh baru sempat.. OK mari kita mulai jeng jeng jengggggg... Jam 22:30 PM kereta berangkat dari Pasar Senen dan tiba di Jogja pukul 6:50 AM. Sampai di Jogja masih pagi begini kira" gw kemana hayyoooo... Gak langsung ke hotel mennn, karena gw belom booking hotel. Karena gw fikir klu gw chek in pagi itu gw bakal kena charge lagi 1 hari, kan sayang. Jadi gw putuskan untuk keliling Jogja pagi-pagi sambil cari-cari hotel yang murah tapi bagus (gak mau rugi coy hahaha).. Sambil browsing-browsing untuk cari hotel dan tunggu waktu check in, gw pergi makan ketupat sayur padang dideket Malioboro, murah cuma 10rb udah pakai telor, stelah itu ke Keraton Jogja dan Taman Sari. Nah ini yang bakal gw ceritain di Day 1 JOGJA. Let's gooooo... Malioboro KERATON JOGJA Ayo siapa yang belom pernah ke Keraton Jogja unju